Senin, 15 Maret 2010

Manajemen Strategik Menurut Fernando Pardede

Manajemen Strategik adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan.

Tujuan Manajemen Strategik
pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang; seperti bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit.

Sasaran Manajemen Strategik lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya mencakup kerangka target dan waktu.

Manajemen Strategik memperhatikan hubungan antara pelaku (orang yang melakukan tindakan) dengan dunia luar.

Manajemen Strategik menyebutkan satu persatu hubungan penyebab dan hasil antara apa yang dilakukan pelaku dan bagaimana dunia luar menanggapinya.

Manajemen Strategik disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang diinginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa stratejik tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Keputusan

Manajemen Strategik tidak berarti apa-apa tanpa implementasi.

Manajemen Strategik tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategik harus dapat mencapai tujuannya.

Keunggulan dan Manfaat Manajemen Strategik Bagi Organisasi Pendidikan

Pengimplementasian Manajemen Strategik melalui perumusan RENSTRA dan RENOP dengan menggunakan strategi tertentu dalam melaksanakan fungsi- fungsi manajemen, dan mewujudkan tugas pokok dilingkungan organisasi pendidikan harus diukur dan dinilai keunggulannya. Dari pengukuran tersebut dan seluruh proses pengimplementasiannya, maka diketahui manfaat Manajemen Strategik bagi organisasi. Keunggulan dan Manfaat Manajemen Strategik dalam organasasi pendidikan antara lain :
a. Keunggulan Implementasi Manajemen Strategik
Keunggulan implementasi manajemen strateg7) Etika dan Tanggung Jawab Sosialik dapat dievaluasi dengan menggunakan
tolok ukur sebagai berikut :
1) Profitabilitas
2) Produktivitas Tinggi
3) Posisi Kompetitif
4) Keunggulan Teknologi
5) Keunggulan SDM
6) Iklim Kerja
7) Etika dan Tanggung Jawab Sosial
b. Manfaat Manajemen Strategik
Berdasarkan keunggulan yang dapat diwujudkan seperti telah diuraikan di atas, berarti
dalam pengimplemantasian Manajemen Strategik di lingkungan organisasi pendidikan
terdapat beberapa manfaat yang dapat memperkuat usaha mewujudkannya secara
efektif dan efisien. Manfaat yang dapat dipetik adalah : “manajemen strategik dapat
mengurangi ketidakpastian dan kekomplekan dalam menyusun perencanaan sebagai
fungsi manajemen, dan dalam proses pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan
semua sumber daya yang secara nyata dimiliki melalui proses yang terintegrasi
dengan fungsi manajemen yang lainnya dan dapat dinilai hasilnya berdasarkan tujuan
organisasi.” Secara terinci manfaat manajemen strategik bagi organisasi non profit
(pendidikan) adalah :
1) Organisasi pendidikan (sekolah) sebagai organisasi kerja menjadi dinamis
2) Implementasi Manajemen strategik melalui realiasi RENSTRA dan RENOP
3) Manajemen Strategik diimplementasikan dengan memilih dan menetapkan strategi
4) Manajemen Strategik dapat berfungsi sebagai sarana dalam mengkomunikasikan
gagasan, kreativitas, prakarsa, inovasi dan informasi baru
5) Manajemen Strategik sebagai paradigma baru di lingkungan organisasi pendidikan
6) Manajemen Strategik di dalam organisasi pendidikan menuntut semua yang terkait
untuk ikut berpartisipasi

Jadi, keunggulan
implementasi dan manfaat manajemen strategik dalam organisasi pendidikan, yaitu :
1. Keunggulan Implementasi Manajemen Strategik
Dengan menerapkan Manajemen Strategik, maka organisasi pendidikan (sekolah) akan
memiliki keunggulan, antara lain : profitabilitas, produktifitasi tinggi, memiliki posisi
kompetitif, keunggulan teknologi, keunggulan Sumber Daya Manusia, Iklim kerja yang
kondusif, etika dan tanggung jawab sosial yang berkembang.
2. Manfaat Manajemen Strategik
Manfaat yang diperoleh dari implementasi manajemen strategik adalah :
- organisasi menjadi dinamis,
- fungsi kontrol berjalan dengan efektif dan efisien
- meniadakan perbedaan dan pertentangan pendapat dalam mewujudkan keunggulan
- memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan strategi yang
akan dilaksanakan
- mendorong perilaku proaktif bagi semua pihak untuk ikut serta mewujudkan
keunggulan
- meningkatkan perasaan ikut memiliki, berpartisipasi aktif dan tanggung jawab
bagi semua komponen organisasi.

Sumber: http://paksisgendut.files.wordpress.com/2007/11/manajemen-strategik-sebagai-paradigma-baru.pdf

Manajemen Strategi Pelayanan Yang Diterapkan Instalasi Rehabilitasi Medik Di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan

Instalasi Rehabilitasi Medik di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan memberikan pelayanan pasien yang perlu mendapatkan perawatan lanjutan, baik pasien yang baru dirawat di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan sendiri atau rujukan dari rumah sakit lain. Hingga saat ini jenis pelayanan yang dapat diberikan adalah: SHORT WAVE DIATHERMY, pemulihan syaraf. Dan lain-lain. Instalasi Rehabilitasi Medik di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan rata – rata dalam satu hari mampu melayani pasien sejumlah 18 dengan berbagai jenis kasus. Hasil pengamatan pendahuluan menunjukka bahwa pelayanan Rehabilitasi Medik masih perlu ditingkatkan dalam rangka memberikan kualitas pelayanan publik, untuk itu bagaimana strategi yang harus ditempuh agar tujuan pelayanan Rehabilitasi Medik dapat tercapai. .

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2006, sedangkan lokasi penelitian di Badan Rumah Sakit Umum dr.Sayidiman Magetan dengan alasan letak obyek penelitian cukup strategis, mudah dijangkau dan Rumah Sakit sedang melaksanaan peningkatan disegala bidang,.penelitian ini adalah pengolahan data sekunder layanan Instalasi Rehabilitasi Medik di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan Sebagai tolok ukur pada penelitian adalah hasil perhitungan dari pengolahan dengan metode tabulasi data dan analisis tabel untuk menjawab tujuan penelitian

Hasil penelitian jumlah kunjungan berdasarkan 6 jenis layanan yang dapat di Istalasi Rehabilitasi Medik di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan pada Bulan Januari Sampai dengan Maret 2006 464 pasien dengan berbagai tindakan sebagai berikut : Tabel 4.5. jumlah kunjungan pasien jenis layanan latihan Fisik bulan januari sampai dengan bulan Maret 2006 sebanyak 199 orang. Tabel 4.6. jumlah kunjungan pasien jenis layanan Aktino Terapy (Infra ed) ,sebanyak 237 orangTabel 4.7. jumlah kunjungan pasien jenis layanan Swediatermi sebanyak 144 orang. Tabel 4.8. jumlah kunjungan pasien jenis layanan Swediatermi sebanyak 69 orang. Tabel 4.9. jumlah kunjungan pasien jenis layanan Hidroterapi/Parafin sebanyak 27 orang. Tabel 4.10 jumlah kunjungan pasien jenis layanan Traksi Lumbal dan Cervical bulan sebanyak 14 orang. Tabel 4.11 jumlah kunjungan berdasarkan jenis kunjungan sebanyak 355 orang. Tabel 4.12 jumlah kunjungan berdasarkan jenis sebanyak 225 orang. Tabel 4.13. jumlah kunjungan berdasarkan jumlah tindakan bulan sebanyak 298 orang. Tabel 4.14 jumlah kunjungan berdasarkan umur pasien sebanyak 128 orang

Hasil penelitian jumlah kunjungan berdasarkan 6 jenis layanan yang dapat di lakukan rehabilitasi medik di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman
Data tersebut diatas menunjukkan dari enam jenis layanan Instalasi rehabilitasi Medik yang terdiri dari Latihan Fisik, Aktio Terapy, Elektro Terapi Tens, Hidro Terapy dan Traksi di badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan pada kurun waktu 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2006 yang tertinggi pasien Aktino Terapy(Infra ed) . Untuk itu baik sumber daya manusia serta peralatan untuk menagani pasien tersebut perlu dipersiapkan dengan baik agar sewaktu – waktu diperlukan tidak mengalami hambatan. Untuk antisipasi pada masa yang akan datang serta mendasarkan jumlah kunjungan pasien di Instalasi Rehabilitasi Medik Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan diperlukan pengebangan peralatan yang lebih canggih sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang sedang berkembang dengan pesat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik. Diperlukan pengemabngan kualitas sumber daya manusia seca terencana dan terprogram baik melalui jalur formal maupun non formal.

Minggu, 14 Maret 2010

Manajemen Strategik

Manajemen strategik menurut David (2002:5) adalah seni dan pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.

Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis. Keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik menurut Hunger dan Wheelen (2003 :3) :
1. Rare
Keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat ditiiru.
2. Consequential
Keputusan-keputusan strategis yang memasukkan sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen.
3. Directive
Keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa ang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.

Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) seperti :
1. Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
2. Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan.
3. Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.
4. Mendatangkan laba
5. Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
6. Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
7. Meningkatnya produktivitas karyawan
8. Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
9. Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan

Tahap-tahap dalam manajemen strategis
Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan.
Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan.
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik.

Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:
1. Meninjau factor- faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang
2. Mengukur prestasi
3. Mengambil tindakan korektif
Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.


Hirarki strategi

Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi : korporasi, bisnis dan fungsional.
Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut.
Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas.

Sumber : http://ab-fisip-upnyk.com/files/manj_strategy.pdf